Tawa, Sorak, dan Kebersamaan Warnai Lomba Rakyat HUT ke-80 RI di Minahasa

Tondano — Sorak sorai, tawa lepas, dan teriakan penuh semangat menggema di lapangan belakang Kantor Bupati Minahasa, Senin sore (18/8/2025). Di sinilah pemerintah dan masyarakat melebur jadi satu, merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang paling sederhana, namun penuh makna: lomba rakyat.

Sejak awal acara, antusiasme warga begitu terasa. Semua mata tertuju pada panjat pinang, lomba legendaris yang selalu memancing adrenalin sekaligus gelak tawa. Batang pinang yang dilumuri oli licin membuat para peserta jatuh bangun, tapi juga semakin kompak saat bekerja sama. Tak sekadar permainan, momen ini menjadi simbol perjuangan, ketekunan, dan gotong royong.

Riuh makin pecah saat lomba-lomba unik lainnya digelar. Ada tangkap bebek yang bikin peserta berlari ke sana-sini, makan kerupuk yang selalu menghadirkan momen kocak, hingga goyang kardus dan goyang balon yang membuat semua orang tak henti tertawa.

Yang membuat suasana semakin cair, sejumlah pejabat juga ikut turun gelanggang. Sekretaris Daerah Minahasa, Dr. Lynda Watania, tak ragu ikut lomba makan kerupuk—dan keluar sebagai pemenang! Tepuk tangan dan sorakan warga pun semakin meriah, seakan-akan tidak ada jarak antara pemimpin dan rakyat.

Dari tepi lapangan, Bupati Minahasa Robby Dondokambey bersama Ketua TP PKK Martina Dondokambey-Lengkong, serta jajaran pejabat lainnya, tampak tak henti tersenyum menyaksikan aksi-aksi kocak para peserta.

“Ini adalah rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI yang melibatkan langsung masyarakat. Semangatnya adalah kebersamaan, agar hubungan antara pemerintah dan rakyat semakin erat,” ujar Bupati Robby.

Menjelang senja, ketika satu per satu lomba usai, gelak tawa masih terdengar di sudut-sudut lapangan. Di balik keringat dan senyum, semua yang hadir seolah merasakan kembali arti sejati kemerdekaan: persatuan, kebersamaan, dan semangat untuk terus maju bersama.(MK)