Minahasa, Selasa (7/10) — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako bagi keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dilaksanakan di Aula Kunjungan Lapas Tondano.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam aspek kepedulian sosial, kemanusiaan, dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Melalui program ini, jajaran pemasyarakatan diharapkan tidak hanya berfokus pada pembinaan di dalam lembaga, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan dan kondisi sosial keluarga WBP di luar tembok Lapas.
Penyerahan bantuan sosial dilakukan secara simbolis oleh Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Kasibinapi Giatja) Lapas Tondano, Rocky Wajong, yang hadir mewakili Kepala Lapas Kelas IIB Tondano, Akhmad Sobirin Soleh. Dalam kegiatan tersebut, beberapa keluarga WBP yang tengah berkunjung menerima secara langsung paket sembako berisi bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, mie instan, dan bahan pangan lainnya.
Dalam sambutannya, Rocky Wajong menegaskan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bagian dari bentuk empati dan tanggung jawab sosial Lapas Tondano terhadap keluarga WBP.
> “Bantuan sosial ini bukan hanya sekadar bentuk perhatian, tetapi juga bagian dari upaya kami mendukung program akselerasi Bapak Menteri Agus Andrianto. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian tidak berhenti di dalam tembok Lapas, tetapi juga menjangkau keluarga para WBP yang turut merasakan dampak dari proses pembinaan yang sedang dijalani oleh anggota keluarganya,” ujar Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menambahkan bahwa kegiatan semacam ini akan terus digelar secara berkelanjutan dan terjadwal, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak keluarga WBP di masa mendatang. Selain sebagai bentuk bantuan material, kegiatan ini juga diharapkan menjadi jembatan komunikasi dan penguatan hubungan emosional antara pihak Lapas dan keluarga WBP.
Salah satu penerima bantuan sosial, Maria, yang merupakan istri dari salah satu WBP, tidak dapat menyembunyikan rasa harunya saat menerima paket bantuan tersebut.
> “Kami tidak menyangka akan mendapat bantuan seperti ini. Terima kasih kepada pihak Lapas Tondano yang masih peduli dengan keluarga kami. Bantuan sembako ini sangat berarti bagi kami, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit,” tutur Maria penuh haru.
Kepala Lapas Tondano, Akhmad Sobirin Soleh, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah menginisiasi dan menyukseskan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan sosial seperti ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan solidaritas sosial.
> “Kami di Lapas Tondano berkomitmen untuk tidak hanya menjalankan fungsi pembinaan bagi para WBP, tetapi juga berperan aktif dalam menumbuhkan rasa kepedulian sosial, baik di lingkungan internal maupun eksternal. Keluarga para WBP juga merupakan bagian penting dalam proses reintegrasi sosial, sehingga sudah sepatutnya kita memberikan perhatian dan dukungan,” ungkap Kalapas.
Melalui kegiatan ini, Lapas Tondano berharap dapat mempererat tali silaturahmi serta memperkuat ikatan emosional antara insan pemasyarakatan dengan keluarga WBP. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana edukatif dan inspiratif bagi masyarakat, bahwa lembaga pemasyarakatan bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi juga pusat pembinaan, kepedulian, dan kemanusiaan.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian yang tinggi, Lapas Tondano bertekad untuk terus menghadirkan program-program sosial yang berdampak nyata bagi masyarakat dan keluarga WBP, selaras dengan visi besar Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk mewujudkan pemasyarakatan yang “Pasti Berdampak” — profesional, akuntabel, sinergi, transparan, dan inovatif.(Meyke Kembuan)
