Hari Pertama KBM Program Pendidikan Kesetaraan di Lapas Tondano, WBP Antusias Ikuti Proses Belajar

Minahasa, Senin (6/10/2025) — Suasana penuh semangat dan antusiasme tampak mewarnai hari pertama pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Program Pendidikan Kesetaraan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tondano. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Lapas Tondano dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tondano, sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam memberikan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Program Pendidikan Kesetaraan ini menjadi bagian penting dari upaya pembinaan di lingkungan pemasyarakatan, yang tidak hanya berfokus pada pembentukan sikap disiplin dan tanggung jawab, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal non-konvensional.

Pada hari pertama pelaksanaan KBM, para tutor dari SKB Tondano hadir langsung di ruang kelas yang disiapkan pihak Lapas. Mereka memberikan pembelajaran dengan pendekatan yang interaktif, partisipatif, dan menyenangkan. Materi yang diberikan meliputi pelajaran dasar seperti Bahasa Indonesia, Matematika, dan Pendidikan Pancasila, yang dirancang agar mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari para peserta didik.

Kepala Lapas Kelas IIB Tondano, Akhmad Sobirin Soleh, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa dan jajaran SKB Tondano atas kerja sama yang telah terjalin.

> “Pendidikan adalah pintu pembuka masa depan. Kami sangat berterima kasih atas dukungan Dinas Pendidikan dan SKB Tondano yang turut berperan dalam mewujudkan hak pendidikan bagi warga binaan. Harapan kami, kegiatan ini menjadi sarana bagi mereka untuk memperbaiki diri, memperluas wawasan, serta menyiapkan masa depan yang lebih baik setelah bebas nanti,” ujar Kepala Lapas.

 

Salah satu tutor SKB Tondano turut membagikan pengalamannya selama mengajar di lingkungan Lapas. Ia mengaku terkesan dengan semangat para WBP yang menunjukkan antusiasme tinggi selama mengikuti kegiatan belajar.

> “Kami melihat motivasi dan keinginan belajar yang luar biasa dari para peserta. Banyak dari mereka ingin memperbaiki masa lalu melalui pendidikan. Hal ini menjadi bukti bahwa belajar dapat mengubah cara pandang seseorang dan membuka harapan baru dalam hidupnya,” ungkapnya.

 

Bagi para peserta didik di dalam Lapas, kesempatan mengikuti pendidikan kesetaraan ini menjadi momentum berharga untuk menata kembali masa depan. Salah seorang WBP yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku bahagia bisa kembali merasakan suasana belajar.

> “Saya merasa bangga bisa ikut kegiatan ini. Belajar membuat saya merasa dihargai, dipercaya, dan punya semangat baru untuk menjalani hidup. Saya berharap bisa terus belajar agar nanti bisa bermanfaat setelah keluar dari sini,” tuturnya penuh haru.

 

Kegiatan Pendidikan Kesetaraan di Lapas Tondano ini tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter, kemandirian, serta kepercayaan diri bagi para WBP. Melalui kolaborasi berkelanjutan antara Lapas Tondano dan Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, program ini diharapkan dapat terus berkembang sehingga mampu mencetak warga binaan yang berdaya, berpengetahuan, dan siap kembali berkontribusi positif di masyarakat.

Langkah sinergis ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di lembaga pemasyarakatan tidak semata-mata tentang pemidanaan, melainkan juga tentang restorasi dan pemberdayaan manusia. Dengan semangat “Pendidikan untuk Semua”, Lapas Tondano menunjukkan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama untuk belajar, berkembang, dan mendapatkan kesempatan kedua untuk masa depan yang lebih baik.(Meyke Kembuan)